MAN 1 Kulon Progo

Santri Berlian

Dua Guru MAN 1 Kulon Progo Hadiri Sosialisasi Pengendalian Faktor Resiko PTM Bagi Kader Wilayah

Dua guru MAN 1 Kulon Progo menghadiri Sosialisasi Pengendalian Faktor Resiko Penykit Tidak Menular (PTM) bagi kader wilayah pada Sabtu (29/7/2023). Dua guru yang mengikuti sosialisasi adalah Dhian Wahyuningsih, S.Pd. (Guru BK) dan Nur Hidayati, S.Pd.I. (Pembina UKS).
Dhian menyampaikan bahwa narasumber kegiatan adalah dr. Violita Sulianti dan Wiji Astuti, AMK. Menurut Violita, Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat dicegah dan diobati. Dengan sosialisasi tersebut diharapkan madrasah dan kader remaja di wilayah Pengasih mampu memberikan deteksi dini PTM, melakukan pencegahan, dan merujuk pasien yang membutuhkan perawatan khusus.
“Dalam melakukan pencegahan, kita membentuk posyandu remaja tingkat pedukuhan, madrasah, sekolah, dan pondok pesantren. Setiap bulan, kader remaja akan memberikan informasi kesehatan tentang PTM, tekanan darah normal, IMT normal, dan cara diet seimbang. Kader remaja pun akan melakukan pengukuran tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan. Jika terdapat pasien dengan hipertensi atau obesitas maka akan diberikan rujukan untuk berobat ke Puskesmas Pengasih 1,” jelas Vio.
Nur Hidayati merasa sangat bahagia bisa mendapatkan kesempatan mengikuti sosialisasi. Nur akan menindaklanjuti hasil sosialisasi dengan membentuk kader kesehatan tiap kelas.
“Insyaallah bulan Agustus akan dibentuk posyandu remaja dan dipilih kader kesehatan tiap kelas. Setiap kader diharapkan dapat melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah dengan benar sehingga PTM akan terdeteksi lebih dini,” kata Nur.
Dalam kesempatan yang sama Wiji Astuti menjelaskan bagaimana cara pengukuran yang benar untuk tekanan darah, gula darah, berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut. Setelah materi disampaikan diadakan praktik mengukur tekanan darah dan gula darah.
“Semoga dengan praktik oleh beberapa peserta akan memudahkan tindak lanjut setelah sosialisasi,” kata Wiji, “semoga semua yang hadir dapat menularkan ilmu yang diperoleh dan mempraktikannya sehingga tujuan posyandu remaja dapat tercapai.
Sementara itu dihubungi di tempat terpisah, Kepala MAN 1 Kulon Progo, Drs. Muhammad Wahdan Zani merasa bersyukur karena madrasah diundang dalam kegiatan sosialisasi tersebut. “Alhamdulillah madrasah diundang dalam kegiatan sosialisasi pengendalian faktor resiko PTM. Meskipun hari libur, kami dapat mengirim Bu Dhian dan Bu Nur untuk mengikuti kegiatan,” ungkap Wahdan.
“Semoga MAN 1 Kulon Progo dapat melakukan pengendalian resiko Penyakit Tidak Menular (PTM),” harap Wahdan. (nhd/***)