MAN 1 Kulon Progo

Santri Berlian

Lahirkan Karya, Guru MAN 1 Kulon Progo Kembali Berprestasi

Kembali mengisi daftar nama guru MAN 1 Kulon Progo yang mampu menerbitkan sebuah buku. Beliau adalah Prabanayu Puspita Dewi, S.Pd., Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di MAN 1 Kulon Progo. Karya yang diterbitkan merupakan sebuah buku kumpulan puisi dengan judul, “Untaian Sajak untuk Sang Bayu”. Buku tersebut adalah hasil karyanya selama mengikuti Workshop Penulisan Puisi Tingkat Nasional bersama Komunitas Yuk Menulis (KYM). Prabanayu menjelaskan bahwa buku puisi yang Ia buat khusus diperuntukkan kepada suami tercinta.

Selaku Kepala Madrasah, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. merespon baik hal ini, Beliau mendukung kegiatan menulis segenap civitas akademika MAN 1 Kulon Progo. Menurut beliau,“Apapun bentuk karyanya, Guru dan Pegawai tetap harus produktif disamping tetap melakukan tugas utamanya, sehingga bisa saling menginspirasi satu sama lain”. Beberapa Guru lain yang telah menerbitkan karya serupa, seperti Nur Hidayati, S.Pd.I dan Yuni Tri Purnami, S.Pd. juga turut senang atas pencapaian tersebut.

Workshop yang diikuti oleh Prabanayu dilaksanakan selama 7 hari, pada tanggal 24 Juni – 30 Juni 2020 dan diikuti oleh 233 peserta dari seluruh Indonesia. Workshop inilah yang mampu membawanya hingga berhasil menerbitkan karya indah tersebut. Di bawah bimbingan Founder KYM, Vitriya Mardiyati, buku Prabanayu ini mampu mendapatkan ISBN. Kemudian, dalam satu bulan, buku akan selesai dicetak. Menurut beberapa teman yang mengikuti workshop serupa, misalnya Nursinah, Guru MTs N 6 Kulon Progo dan Joned, PNS DLH Nunukan, sekaligus Dosen Poltek Nunukan mengatakan bahwa, “Setelah membaca karya Prabanayu, pesan yang disampaikan langsung dapat diselami. Pemilihan diksi yang sederhana, kemudian dijalin menjadi kalimat dan bait yang keren mampu menjadi puisi yang indah.”

Guru Bahasa Indonesia lainnya, Subarjo, S. Pd., menambahkan bahwa, Karya Prabanayu ini adalah sebuah karya yang luar biasa, dengan mengangkat tema-tema yang ada disekitar, bahkan pengalaman pribadi penulis, mampu menjadi karya yang dapat menembus batas ruang dan waktu”.(nur)