MAN 1 Kulon Progo

Santri Berlian

Kepala MAN 1 Kulon Progo Hadiri Penguatan Pembelajaran MA Plus Keterampilan Dirjen Pendis Kemenag RI

Kepala MAN 1 Kulon Progo Drs. Muhammad Wahdan Zani menghadiri kegiatan Penguatan Pembelajaran MA Plus Keterampilan pada Rabu-Jumat (21-23/6/2023). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag RI tersebut bertempat di Grand Dafam Signature Surabaya.
Wahdan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh Kepala Madrasah yang menyelenggarakan program MA Plus Keterampilan meliputi provinsi Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Banten, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

“Tidak hanya Kepala MA Plus Keterampilan saja yang hadir, namun hadir juga tim dari Direktorat KSKK Madrasah, Kemenag Kota Surabaya, dan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur,” imbuhnya. Lebih lanjut, Wahdan bersyukur dapat menghadiri kegiatan tersebut karena kegiatan sangat penting untuk penguatan pembelajaran madrasah. “Alhamdulillah saya bisa menghadiri kegiatan tingkat Nasional ini, sehingga saya tahu bagaimana dan harus seperti apa MAN 1 Kulon Progo akan maju dan berkembang menjadi MA Plus Keterampilan yang hebat,” ungkapnya. “Semoga MAN 1 Kulon Progo dapat menjadi madrasah MA Plus Keterampilan yang memiliki kemandirian berpikir, berkreasi, dan berinovasi dalam mengelola pendidikan sehingga dapat berprestasi di bidang akademik maupun non akademik,” pungkas Wahdan.
Salah satu narasumber kegiatan adalah Dr. H. Suwardi, M.Pd. selaku Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Dirjen Pendidikan Islam. Dalam kesempatan tersebut Ia menyampaikan kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah diatur oleh Kementerian Agama, dengan dilakukan adaptasi sesuai pengembangan kekhasan nilai-nilai madrasah dan kebutuhan pembelajaran di madrasah. Suwardi juga memaparkan tiga hal penting dalam pembelajarn antara lain perencanaan pembelajaran, pelaksaan pembelajaran, dan asesmen/penilaian hasil belajar. “Apapun kurikulumnya, madrasah harus tampil beda, berkreasi dan berinovasi, serta mengoptimalkan potensinya untuk kemajuan madrasah,” tuturnya. (nhd)