MAN 1 Kulon Progo

Santri Berlian

Tingkatkan Skill, MAN 1 Kulon Progo Gelar Character Building

Dalam rangka meningkatkan skill, seluruh guru dan pegawai MAN 1 Kulon Progo mengadakan Character Building pada Sabtu (24/12/2022) di Desa Wisata Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Kepala Urusan Kehumasan, H. Akh. Khudlori, S.Ag., M.Pd.I. menyampaikan bahwa ada beberapa kegiatan penting dalam kegiatan tersebut yaitu mengunjungi Desa Wisata Borobudur dengan mengendarai 17 mobil VW (Volkswagen), svarga bumi, game, dan kebersamaan di Balkondes Tuksongo Borobudur. “Svarga Bumi merupakan salah satu destinasi wisata sawah. Pengunjung diajak untuk menyatu dengan alam pedesaan, di tengah pematang dan hamparan padi yang siap panen, dengan view sekelilingnya pegunungan menoreh dan Candi Borobudur,” tuturnya.

Giat di desa wisata antara lain: mengunjungi dan melihat langsung proses pembuatan gula dan pathi/tepung aren di dekat lapangan Randu Alas serta proses pembuatan Rengginang. “Alhamdulillah seluruh guru dan pegawai mengikuti kegiatan dengan bahagia,” tambah Khudlori.
Sebelum kegiatan berakhir, diadakan games untuk kebersamaan, berupa memasukkan bola tenis, pasir, kerikil, dan segelas air kopi. Dari tiga kelompok ada satu kelompok yang dapat menyelesaikan game dengan baik yaitu memasukkan semua bola tenis ke dalam wadahnya.
Ketika diminta komentarnya, Vera Veronica, S.Pd. menuturkan bahwa kegiatan games tersebut mengandung arti bahwa tiap individu harus melakukan sesuatu dengan skala prioritas. “Kegiatan penting dan wajib harus kita dahulukan, namun kita pun harus melakukan kegiatan-kegiatan lain untuk melengkapi dan menyempurnakan,” tuturnya.
Sementara itu Kepala MAN 1 Kulon Progo, H. Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. dalam sambutan menutup kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat penting dilakukan dalam membentuk karakter seseorang. “Kegiatan Character Building ini sangat penting dilakukan. Character Building memiliki peran penting dalam membentuk karakter seseorang. Proses pembentukan karakter, baik disadari maupun tidak, akan memengaruhi cara individu tersebut memandang diri dan lingkungannya, dan hal itu akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari,” ungkapnya.

Ia juga mengupas mengenai games di akhir kegiatan tersebut. “Berkaitan dengan games yang kita saksikan tadi ada beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran. Jika kita mengandaikan hidup bagai sebuah toples di mana bola tenis merepresentasikan hal-hal terpenting seperti keluarga, pekerjaan, kesehatan, dan passion – hal-hal yang jika kita hanya ditinggalkan dengannya maka hidup kita masih ‘penuh’,” tutur Edi. “Kerikil diibaratkan sebagai hal lain yang berarti – sahabat, status sosial, rumah, dan kendaraan. Sedangkan pasir menggambarkan hal-hal kecil dalam kehidupan. Sederhananya, yang kita perlukan hanyalah mengatur mana hal-hal yang lebih penting untuk dimasukkan ke dalamnya,” lanjutnya. “Jika kita melihat dari sudut pandang task management semacam itu, hidup sesungguhnya akan menjadi lebih mudah. Jadikan waktu yang kita miliki seperti sebuah anugerah yang terbatas, berharga, dan hanya layak untuk diisi dengan benda-benda terbaik,” pungkas Edi. (nhd/***)