MAN 1 Kulon Progo

Santri Berlian

Wujudkan Mansaku Lebih Hebat, MAN 1 Kulon Progo Studi Tiru ZI WBK ke MAN 2 Kudus

Dalam rangka mewujudkan Mansaku yang lebih hebat di masa yang akan datang, khususnya Zona Integritas (ZI) WBK, Madrasah Aliyah Negeri 1 Kulon Progo (Mansaku) melakukan Studi Tiru di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus, Jawa Tengah, Jum’at-Sabtu (10-11/2/2023).
Kepala Mansaku, H. Edi Triyanto, S.Ag., S.pd., M.Pd., menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya Studi Tiru tersebut adalah untuk menimba pengalaman dalam rangka mewujudkan madrasah yang lebih hebat di masa yang akan datang. Terlebih khusus Mansaku sebagai salah satu pilot project madrasah yang mengarah ke Zona Integritas WBK. Karena MAN 2 Kudus merupakan salah satu madrasah yang ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) sebagai madrasah WBK.
Hadir dalam kegiatan studi tiru tersebut, Kepala Madrasah, para Wakil Kepala Madrasah, Tim Inti Zona Integritas MAN 1 Kulon Progo dan perwakilan dari enam komponen, serta sebagian duta perubahan. Turut hadir mendampingi kegiatan studi tiru tersebut, Kepala Bidang Dikmad Kanwil Kemenag DIY diwakili Jauhar Mukhlis, S.Ag., M.SI., dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo, H. M. Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd., didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan para Kepala Seksi.
Sementara itu Kepala MAN 2 Kudus Jawa Tengah, Drs. H. Shofi, M.Ag., menyampaikan selamat datang kepada tim studi tiru dilanjutkan pemaparan pengalaman madrasahnya memperoleh predikat WBK dari Kemenpan RB Tahun 2022.
Shofi menyatakan bahwa semuanya harus disepakati bersama, dijadikan komitmen bersama, dan dilakukan secara bersama-sama oleh semua komponen madrasah. Dimulai dari top leader sebagai role model dan agent of change (agen perubahan) sebagai penggerak utamanya.
“Perlu perjuangan keras dalam menanam dan memelihara. Tapi jika telah berbuah, hasilnya akan dinikmati bersama. Kami guru pegawai masuk jam ke- 0 (pukul 06.30 WIB) untuk shalat Dhuha dan Tadarus al-Qur’an. Beberapa tahun terakhir kami menolak SBSN. Dan sekarang ini kuota peserta didik 400, pendaftar telah di atas 1050 orang. Ini buah dari perjuangan kami,” pungkas Shofi. (khd/***)