MAN 1 Kulon Progo

Santri Berlian

Kepala Mansaku Wakili DIY dalam Pelatihan Penguatan Kapasitas Madrasah Inklusif Angkatan 4

Kepala MAN 1 Kulon Progo (Mansaku), Drs. Muhammad Wahdan Zani menghadiri Pelatihan Penguatan Kapasitas Madrasah Inklusif Angkatan 4 Kelas B pada Rabu hingga Sabtu (23-26/8/2023). Wahdan merupakan satu-satunya wakil dari DIY. Ia merasa bersyukur dapat menghadiri undangan tersebut.
“Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Penguatan Kapasitas Madrasah Inklusi dan merupakan satu-satunya perwakilan dari madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta,” ungkap Wahdan.
Lebih lanjut Wahdan menjelaskan bahwa pelatihan dilaksanakan di Blue Sky Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur. Pelatihan diikuti oleh 47 peserta kelas A, 47 peserta kelas B, dengan masing-masing lima narasumber. Peserta pelatihan berasal dari DKI Jakarta, Lombok Tengah, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
Wahdan menambahkan bahwa narasumber kelas A yaitu Dr. Muhammad Zain (Direktur GTK Madrasah), Said Jufri Baabud (Inovasi), Supriyono (Kepala MIN 5 kabupaten Semarang), Iin Aulia (MTsN 19 Jakarta), dan Yeni S Wahyuni Rangkuti (Pengawas Madrasah Medan). Sedangkan narasumber kelas B yaitu Dr. Imam Syafe’i (POKJA MB Kemenag RI), Erwan Hermawan (Kemenag Sukabumi Jawa Barat), Maskanah (Pengawas Madrasah Bogor Jawa Barat), Endah Bidayatul W (MAN 11 Jakarta), dan tim Pusdiklat Kemenag RI.
“Semoga setelah mendapatkan bekal dari kegiatan ini, ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus di sekitar MAN 1 Kulon Progo,” harap Wahdan.
Pada kesempatan tersebut, Muhammad Zain menyampaikan kebijakan Kementerian Agama dalam Pengembangan Madrasah Inklusif. Guru Madrasah harus mengetahui Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) secara menyeluruh. Zain berharap 3 tahun ke depan Indonesia lebih efektif dan efisien lagi dalam menangani ABK.
“Semoga dalam 3 tahun ke depan Indonesia dapat menangani ABK lebih efektif dan efisien lagi,” kata Zain, “Oleh karena itu, guru madrasah perlu ditingkatkan baik dalam hal kemampan, ketrampilan, dan pengetahuannya.” (nhd/***)