MAN 1 Kulon Progo

Santri Berlian

MAN 1 Kulon Progo Ikuti Talkshow DPRD & Disdikpora Kulon Progo

Beberapa hari yang lalu MAN 1 Kulon Progo mengikuti Talkshow Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulon Progo bersama Dinas Dikpora dan Balai Pendidikan Menengah Kulon Progo di Rumah Makan Ayam Brontak Tawangsari Kulon Progo, Ahad (3/7/2022).

Kegiatan yang bertajuk Evaluasi Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kabupaten Kulon Progo Tahun Ajaran 2022/2023 tersebut digelar DPRD Kulon Progo melalui Brosing (Obrolan Siang) dan disiarkan secara live Streaming Megaswara 93,8 FM Radionya Kulon Progo.

Acara Talkshow yang dipandu Penyiar Megaswara, Surya Wuriyanti dan Indrajid tersebut diawali dengan ucapan selamat datang oleh tuan rumah Pemilik Ayam Bebek Brontak yang juga mantan Lurah Kalurahan Tawangsari Sigit Purnomo.

Ketua DPRD Kulon Progo, Akhid Nuryati, S.E. hadir didampingi wakil ketua DPRD, Ponimin, S.E., M.M., Sekretaris DPRD, dan Komisi IV DPRD yang membidangi pendidikan, Jeni Widiatmoko, Agus Supriyatna, dan Septi Nur Anggraini. Dari unsur ekstutif hadir Kepala Balai Dikmen Kulon Progo, Kepala Dinas Dikpora Kulon Progo, Ketua MKKS SMA (Kepala SMAN 1 Wates), Ketua MKKS SMK (Kepala SMK Ma’arif 1 Wates) didampingi  Kepala SMKN 1 Pengasih, Ketua K2MA Kulon Progo (Kepala MAN 1 KP), dan Ketua MKKS SMP (diwakili Kepala SMP Muhammadiyah 2 Wates).

Evaluasi PPDB dengan sistem Zonasi mendapat masukan dari Komisi IV DPRD Kulon Progo. “Tujuan utama zonasi untuk meratakan kualitas tiap sekolah masih ada catatan, karena masih ada orang tua yang belum puas ketika anaknya tidak sekolah di sekolah tertentu,” kata Jeni.

Anggota DPRD yang lain, Agus Supriyatna juga mencatat bahwa masih ada daerah tertentu yang masih kesulitan mengikuti program zonasi karena terkendala jaringan. Septi Nur Anggraini juga menambahkan ke depan program zonasi perlu ditingkatkan dan diperbaiki sistemnya, karena masih ditemui kejadian NISN calon siswa yang belum bisa diakses.

Kepala Dinas Dikpora KP, Arif Prastowo, S.Sos., M.Si. memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya PPDB secara online. “Khusus jenjang SMP hanya menyediakan dua pilihan, halal itu dimaksudkan agar semua lulusan sekolah dasar tersebar dan tiap SMP dapat siswa,” sambung Arif.

Kepala Balai Pendidikan Menengah, Rudi Prakanto menyatakan bahwa sampai hari ini masih ada beberapa SMA Negeri yang tidak/belum terpenuhi kuotanya, bahkan ada yang hanya mendapat calon peserta didik 50% dari kuota yang disediakan. “Hal tersebut disebabkan karena kuota kursi SMA/SMK di Kulon Progo lebih besar dari pada jumlah lulusan SMP,” lanjut Rudi.

Sekolah-sekolah negeri terlebih yang ‘favorit’ langsung terpenuhi kuotanya bahkan sejak hari pertama pendaftaran, sebagaimana disampaikan Kepala SMAN 1 Wates dan Kepala SMKN 1 Pengasih. Dua sekolah tersebut hari pertama pendaftaran, Senin (27/6/2022) pukul 12.00 WIB kuota telah terpenuhi, walaupun masih ada yang perlu dibantu mengisi formulir pendaftaran online. Berbeda dengan sekolah-sekolah swasta yang sampai hari terakhir pun masih sedikit calon pendaftar.

Kepala SMK Maarif 1 Wates, Rahmat Raharja, S.Pd., M.Pd.I. menyatakan bahwa didirikannya SMK di beberapa kapanewon yang semula dikhususkan pada spesialisasi dan keahlian tertentu, misalnya kelautan, kriya, pertanian, kesehatan, kemudian berubah menjadi SMK umum yang membuka dan menambah jurusan, juga menjadi salah satu yang hal yang perlu dievaluasi, karena pada akhirnya akan kekurangan siswa dan tidak mustahil ditutup karena tidak dapat siswa.Sementara itu Kepala MAN 1 Kulon Progo, H. Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. yang diwakili Waka Humas, H. Akh. Khudlori, S.Ag., M.Pd.I. ketika ditanya bagaimana dengan PPDB di madrasah? “PPDB madrasah didasarkan pada SK Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI dan Edaran Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY yang menyatakan bahwa PPDB madrasah membuka beberapa jalur, yakni jalur prestasi, jalur tahfid, dan jalur regular,” jawab Khudlori.Di akhir acara, Wakil Ketua DPRD, Ponimin, S.E., M.M. menyatakan bahwa ke depan sekolah-sekolah swasta perlu diperhatikan eksistensinya. Sedangkan Ketua DPRD Akhid Nuryati, S.E. memberikan kata akhir perlu adanya keadilan di bidang pendidikan, perlu diupayakan berbagai langkah agar sekolah terutama swasta tetap eksis. “Secara umum dewan mengapresiasi langkah yang telah ditempuh Disdikpora dan Dikmen, tetap akan mengawal dan mengupayakan langkah-langkah yang lebih baik di masa yang akan dating,” pungkas Akhid. (khd/***)